Pages

Rabu, 06 Mei 2015

Persiapan Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)



Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan segera mulai di akhir Desember 2015. Para pemimpin ASEAN sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015 mendatang. Ini dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. MEA ini nantinya memungkinkan satu negara menjual tidak hanya barang dan jasa tetapi juga jasa tenaga kerja profesional, seperti salah satunya jasa profesi akuntan, dengan mudah dan bebas ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat.
MEA merupakan wujud kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam  rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi kurang lebih 500 juta penduduknya.

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN  2015
Ada 4 (empat) pilar utama dalam hal ini:
1.      Terbentuknya Pasar dan basis produksi tunggal
a.       Bebas arus barang
b.      Bebas jasa
c.       Bebas investasi
d.      Bebas tenaga kerja
e.       Bebas arus permodalan
f.       Priority Integration Sectors (PIS)
g.      Pengembangan sektor food-agriculture-forestry
2.      Kawasan Berdaya-saing Tinggi
a.       Kebijakan persaingan
b.      Perlindungan konsumen, HKI
c.       Pembangunan infrastruktur
d.      Kerjasama energi
e.       Perpajakan
f.       E-commerce
3.      Kawasan dengan Pembangunan Ekonomi yang Merata
a.       Pengembangan UKM
b.      Mempersempit kesenjangan pembangunan antar negara ASEAN
4.      Integrasi dengan Perekonomian Dunia
a.       Pendekatan koheren terhadap hubungan ekonomi eksternal
b.      Partisipasi yang semakin meningkat dalam jaringan suplai global
Sebenarnya IFRS bukan hanya sekadar standar laporan keuangan, namun metode ini bisa menentukan banyak hal. Seperti mempengaruhi pembuatan keputusan investasi, perpajakan, dan lainnya di internal perusahaan. Karena itu beberapa kendala dalam mengimplementasikan sistem pelaporan keuangan ini pasti akan ditemui perusahaan yang menerapkan.
Sehingga demi menerapkan standar itu, perusahaan kemungkinan melakukan perubahan yang cukup signifikan. Oleh karenanya, perusahaan-perusahaan di Indonesia, yang ingin bersaing di tataran global, dituntut untuk mempersiapkan peralihan laporan keuangannya dengan format IFRS. Apalagi, seiring dengan kian dekatnya Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015 diberlakukan, diharapkan perusahaan-perusahaan bisa lebih cepat bergerak.
Karena bagaimana pun, mengadopsi IFRS berarti menggunakan bahasa pelaporan keuangan global, yang akan membuat perusahaan bisa dimengerti oleh pasar dunia (global market).
Bersama Dr. Ludovicus Sensi Wondabio, CPA, Member of Dewan Standar Akuntan (DSAK), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), BUMN News akan mengupas tuntas PSAK berbasis IFRS 2015 ini dalam workshop, mulai dari mekanisme pencatatan laporan posisi keuangan, laporan rugi laba dan penghasilan komperehensif lain, laporan perubahan ekuitas, laporan aruss kas, catatan atas laporan keuangan perubahan dan transisi.

Tantangan Menghadapi MEA bagi Indonesia maupun Negara Asean Lainnya
         Indonesia berpotensi sekedar pemasok energi dan bahan baku bagi industrilasasi di kawasan ASEAN, sehingga manfaat yang diperoleh dari kekayaan sumber daya alam minila, tetapi defisit neraca perdagangan barang Indonesia yang saat ini paling besar di antara negara-negara ASEAN semakin bertambah,
         melebarkan defisit neraca perdagangan jasa seiring peningkatan perdagangan barang,
         Membebaskan  aliran tenaga kerja sehingga Indonesia harus  mengantisipasi dengan menyiapkan strategi  karena potensi membanjirnya Tenaga Kerja  Asing (TKA), dan
         masuknya investasi ke Indonesia dari dalam dan luar ASEAN.

Dalam menghadapi tantangan didalam era itu, IAI sebagai acuan bagi akuntansi di Indonesia memberikan pembekalan, yaitu :
Sertifikasi Profesi
1.      Pengakuan global kompetensi dan profesionalitas
2.      Kompetensi umum dan khusus bidang profesi tersebut
3.      Kombinasi pendidikan formal dan ujian
4.      Mengikuti ketentuan umum kurikulum internasonal. Misal untuk Akuntansi  IES ditentukan oleh IFAC
5.      Pengakuan antar profesi  - MRA



Referensi:
http:/staff.blog.ui.ac.id/martani/
http://dwimartani.com
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2015/01/11/bekal-mahasiswa-akuntansi-sambut-mea-2015-701552.html