Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) akan segera mulai di akhir Desember 2015. Para pemimpin
ASEAN sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada
akhir 2015 mendatang. Ini dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat serta bisa
menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. MEA ini nantinya
memungkinkan satu negara menjual tidak hanya barang dan jasa tetapi juga jasa
tenaga kerja profesional, seperti salah satunya jasa profesi akuntan, dengan
mudah dan bebas ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga
kompetisi akan semakin ketat.
MEA merupakan wujud kesepakatan dari negara-negara
ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi
kawasan dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan
pasar regional bagi kurang lebih 500 juta penduduknya.
MASYARAKAT
EKONOMI ASEAN 2015
Ada 4
(empat) pilar utama dalam hal ini:
1.
Terbentuknya
Pasar dan basis produksi tunggal
a. Bebas
arus barang
b. Bebas
jasa
c. Bebas
investasi
d. Bebas
tenaga kerja
e. Bebas
arus permodalan
f. Priority
Integration Sectors (PIS)
g. Pengembangan
sektor food-agriculture-forestry
2.
Kawasan
Berdaya-saing Tinggi
a. Kebijakan
persaingan
b. Perlindungan
konsumen, HKI
c. Pembangunan
infrastruktur
d. Kerjasama
energi
e. Perpajakan
f. E-commerce
3.
Kawasan dengan Pembangunan Ekonomi yang Merata
a. Pengembangan
UKM
b. Mempersempit
kesenjangan pembangunan antar negara ASEAN
4.
Integrasi dengan Perekonomian Dunia
a. Pendekatan
koheren terhadap hubungan ekonomi eksternal
b. Partisipasi
yang semakin meningkat dalam jaringan suplai global
Sebenarnya IFRS bukan hanya sekadar standar
laporan keuangan, namun metode ini bisa menentukan banyak hal. Seperti
mempengaruhi pembuatan keputusan investasi, perpajakan, dan lainnya di internal
perusahaan. Karena itu beberapa kendala dalam mengimplementasikan sistem
pelaporan keuangan ini pasti akan ditemui perusahaan yang menerapkan.
Sehingga demi menerapkan standar itu,
perusahaan kemungkinan melakukan perubahan yang cukup signifikan. Oleh
karenanya, perusahaan-perusahaan di Indonesia, yang ingin bersaing di tataran
global, dituntut untuk mempersiapkan peralihan laporan keuangannya dengan
format IFRS. Apalagi, seiring dengan kian dekatnya Masyarakat Ekonomi ASEAN
tahun 2015 diberlakukan, diharapkan perusahaan-perusahaan bisa lebih cepat
bergerak.
Karena bagaimana pun, mengadopsi IFRS
berarti menggunakan bahasa pelaporan keuangan global, yang akan membuat
perusahaan bisa dimengerti oleh pasar dunia (global market).
Bersama Dr. Ludovicus Sensi Wondabio, CPA,
Member of Dewan Standar Akuntan (DSAK), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), BUMN
News akan mengupas tuntas PSAK berbasis IFRS 2015 ini dalam workshop, mulai
dari mekanisme pencatatan laporan posisi keuangan, laporan rugi laba dan
penghasilan komperehensif lain, laporan perubahan ekuitas, laporan aruss kas,
catatan atas laporan keuangan perubahan dan transisi.
Tantangan
Menghadapi MEA bagi Indonesia maupun Negara Asean Lainnya
•
Indonesia berpotensi sekedar pemasok
energi dan bahan baku bagi industrilasasi di kawasan ASEAN, sehingga manfaat
yang diperoleh dari kekayaan sumber daya alam minila, tetapi defisit neraca perdagangan
barang Indonesia yang saat ini paling besar di antara negara-negara ASEAN
semakin bertambah,
•
melebarkan defisit neraca perdagangan
jasa seiring peningkatan perdagangan barang,
•
Membebaskan aliran tenaga kerja sehingga Indonesia
harus mengantisipasi dengan menyiapkan
strategi karena potensi membanjirnya
Tenaga Kerja Asing (TKA), dan
•
masuknya investasi ke Indonesia dari
dalam dan luar ASEAN.
Dalam menghadapi tantangan didalam era itu, IAI
sebagai acuan bagi akuntansi di Indonesia memberikan pembekalan, yaitu :
Sertifikasi
Profesi
1. Pengakuan
global kompetensi dan profesionalitas
2.
Kompetensi umum dan khusus bidang
profesi tersebut
3.
Kombinasi pendidikan formal dan
ujian
4.
Mengikuti ketentuan umum kurikulum
internasonal. Misal untuk Akuntansi IES ditentukan
oleh IFAC
5.
Pengakuan antar profesi - MRA
Referensi:
http:/staff.blog.ui.ac.id/martani/
http://dwimartani.com
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2015/01/11/bekal-mahasiswa-akuntansi-sambut-mea-2015-701552.html